Jalan-jalan ke pinggiran kota kelahiran ne.....
(Tulungagung)
naek-naek ke puncak gunung,,,
"terjal-terjal sekali"
kiri kanan ku lihat saja..
banyak jalan berlubang haha...
"nyanyian keponakan kecil yang hampir mabuk gara2 jalan rusak parah"
ya,,,miris rasanya melihat jalanan2 di kota ku rusak parah..
baik itu di pinggiran kota (tempat dimana rumah ku berada), di desa, dan di gunung2...
perjalanan yang seharusnya nyaman jadi g menyenangkan dech...
kondisi jalanan yang seperti itu menimbulkan pertanyaan mondar mandir di kepala ku
kemana uang pembangunan daerah ku?
udah habis kah?
hem,,,sayang sekali kalau memang sudah habis,
padahal masih sangat banyak sarana n prasarana daerah yang perlu diperbaharui...
jadi kalau boleh saran buat bapak2 kepala daerah ku,
ntar2 mohon anggaran buat pembangunan dibuat lebih banyak y!!!
kan bahaya banget tuh kalau jalanan rusak (lubang-lubang)
kalau terjadi kecelakaan akibat kena lubang itu, siapa yang mau disuruh tanggung jawab?
atau siapa yang mau bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan akibat jembatan-jembatan yang juga kurang terawat?
jadi teringat juga, kampanye bapak-bapak terhormat yang sedang duduk di atas sana
"saya akan............., saya akan memberikan.........di daerah2, saya akan mengabdikan ........"
*read : bla bla bla bla
masih ingat g ya kira2???
hayow,,ingat2 pak!!!
sudah parah sekali kondisi aspal2 jalan dan jembatan2 di daerah kita ini...
sebelum jatuh korban, ayuk bertindak!!!
(salah satu kondisi jalan) |
lagi-lagi timbul pertanyaan setelah membahas masalah jalanan yang terjal tersebut dengan beberapa warga di daerah,
beberapa dari mereka sampai berpendapat kalau uang pembangunan daerah tersebut,
malah dialokasikan ke PILKADA, makanya pembangunan pun jadi terbengkalai seperti ini.
entahlah, benar atau tidak siapa yang tau
tapi sebenarnya masuk akal juga,
bukannya PILKADA itu diambil dari APBD masing-masing daerah dan membutuhkan dana sampai miliaran rupiah?(entahlah lagi)
Kami yang dibawah ini hanya punya ruang untuk menyaksikan dan berdoa di negeri ini
dan andalah yang punya uang untuk menentukan kebijakan2 "untuk saat ini"...
0 komentar:
Posting Komentar